Kuhadapkan hati, jiwa ragaku kehadiratMu
Seraya syukur memuja asmaMu
Mengemis sepucuk padi, mengiba sepancar sinar
Sejuk hati, tentram jiwa, kala damai kian membelai.
Namun ketika asap hitam kian menebal
Asap keindahan, kepedihan dan kegelapan
Meski ku berdiri tegap, segalanya bertabrakan.
Ketika segumpal hawa berkobar dalam dada
dipacu segelintir mahluk api hina
Secuil takwa tenggelam diaduk darah yang mengalir dalam
Bagai tiada arti segenggam iman memeluk kalbuku
Aku seorang hamba yang tak kenal pahit dunia
Yang kutahu hanyalah sinar yang menyilaukan, menutup mataku
Ya Rabb, beri aku jalan, beri aku tangan
Kugapai bulanMu dalam gelap malam
Rabu, 02 September 2009
menuju cahaya
Diposting oleh omats di 02.05 0 komentar
angin
musim dingin..
musim saat hangat menahan nafasnya..
saat angin mencari jati dirinya..
saat salju menyombongkan kesuciannya..
dan yang hidup sebelumnya seakan mati membatu..
hanya menyimpan mimpi..
musim ini..
ada sesuatu yang ingin ku bagi..
kelu lidah ku dan hangat darahku..
mereka mencoba mengungkapkan..
ada waktu yang terlewati dan kenangan yg diresapi..
ada jiwa yg tertinggal dan tersimpan dengan kekal..
kita menanti dengan pasti..
jelmaan harapan dalam hati..
kan datang dengan berlari..
walau tampak kabur..
tersiram air mata..
Diposting oleh omats di 01.56 0 komentar
langkah kecil
Langkah-langkah Kecil ……
Adalah hidup kami
Langkah yang mengiringi deru nafas
Setapak demi setapak, sejengkal demi sejengkal dan sekisah demi sekisah
Langkah-langkah Kecil ……
Adalah alur cerita bangsa kami
Langkah yang tak mungkin dipaksakan membentang sekarang karena kami tak mampu
Langkah-langkah Kecil ……
Adalah langkah menuju langkah-langkah besar
Yang akan menghidupi negara ini
Langkah-langkah Kecil ……
Adalah langkah yang tak boleh menyandarkan diri pada para pendikte asing
Karena Langkah-langkah kecil adalah langkah kami
Yang masih mamapu membentangkan menuju langkah-langkah besa
Diposting oleh omats di 01.38 0 komentar